Surabaya, CNN Indonesia -- Rencana pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) medis mandiri di kota Surabaya, Jawa Timur hingga kini masih mandek di tahap perencanaan. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan dirinya pun sudah mengirimkan surat ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal rencana pembangunan IPAL yang direncanakan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kitakyushu, Jepang tersebut sebagai sister city. "Saya sudah mengirim surat ke presiden untuk pengolahan limbah B3 tapi belum ada tanggapan. Nanti saya kirim surat lagi ke presiden bersama hasil seminar, semua peraturan ada di pemerintah pusat," kata Risma saat membuka Seminar Kebijakan dan Regulasi Pengelolan Limbah B3 dalam Rangka Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup di Graha Sawunggaling, Surabaya, Rabu (17/10). Risma mengatakan dirinya sudah menerima banyak desakan dari sejumlah pihak untuk pembangunan IPAL khusus bahan berbahaya dan beracun (B3) di Kota Surabaya.Risma mengklaim, untuk proyek IPAL itu pihaknya sudah menyiapkan lahan dan anggaran untuk pembangunan. Namun, sambungnya, ia masih menunggu regulasi pusat lantaran segala dampak negatif yang harus dipertimbangkan. "Kalau ngawur kingkungan akan hancur. Kita harus antisipasi dulu, karena kalau ada masalah akan jadi tambah berat. Meskipun RS sudah mendesak," ujar Risma. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Eko Agus Supiadi mengatakan limbah medis yang dihasilkan di kota tersebut per harinya sekitar 8-10 ton. Untuk rencana IPAL Medis yang akan dibangun, Eko mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan studi kelayakan. Pembangunan proyek ini rencanya akan dibangun di Tambak Osowilangun, Benowo. Menurutnya dibutuhkan sekitar 2,4 hektare lahan untuk memastikan bahwa pengelolaan limbah berbahaya ini jauh dari pemukiman warga. "Meski sebenarnya lahan yang dibutuhkan hanya seluas 1,5 hektare. Itu sudah lahan Pemkot jadi tidak perlu pembebasan. Bahkan sekarang sudah diuruk. Sudah siap dibangun sebenarnya," imbuh Eko. Selain itu, Eko mengatakan pihaknya pun sudah siap untuk membeli mesin insinerator seharga Rp40 miliar. Mesin itu, katanya, berasal dari kota Kitakyushu, karena relatif lebih murah. Selain itu, sambungnya, mesin itu disebutkan bisa mengolah limbah B3 hingga 10-15 ton per hari. (frd/kid) Let's block ads! (Why?) October 17, 2018 at 09:19PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2Ev6xQO |
No comments:
Post a Comment