berhasanjlok 1,82% ke level 5.714. Semua sektor berada pada zona merah seiring pelemahan pada bursa saham Wall Street.Dow merosot lebih dari 800 poin yang menjadikan penurunan terburuk sejak Februari, Amazon dan saham teknologi memimpin kejatuhan Dow Jones, hingga penutupan pagi tadi Dow Jones (-3,15%), S&P 500 (-3,29%) dan NASDAQ (-4,08%).
Karenanya, pagi tadi IHSG mengawali perdagangan dengan penurunan 1,48% mengikuti bursa-bursa utama Asia yang memerah, Indeks Nikkei tercatat turun 4,4%, indeks Hang Seng turun 3,85%, Kospi turun 3,77% dan indeks ASX turun 0,78%.
Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga terpengaruh pelemahan bursa-bursa utama dunia, hingga pukul 12:00 WIB, US$1 diperdagangkan pada level Rp 15.260, pelemahannya terupiah menguat 0,41% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Nilai transaksi IHSG siang ini mencapai Rp 4 triliun, dengan investor asing kembali melakukan aksi jual portofolio sahamnya (net sell) senilai Rp 563 miliar di pasar reguler, menjadikan investor asing sudah keluar Rp 55 triliun hingga tahun berjalan (yoy).
Adapun saham-saham paling banyak dijual asing adalah: PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) senilai Rp 109 miliar, PT Bank Central Asia (BBCA) Rp 105 miliar, PT Astra International (ASII) Rp 90 miliar, PT Bank Mandiri (BMRI) Rp 36 miliar dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) Rp 29 miliar.
Lalu, bagaimana pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Sumber: Reuters |
Kami memperkirakan pelemahan IHSG akan berlanjut. Hal itu terlihat dari grafik penutupnya yang membentuk pola lilin bearish kicker yang memberikan sinyal pembalikan arah akan melemah (bearish).Adapun pergerakan IHSG berpotensi terjadi pada rentang 5.700 hingga 5.758, berdasarkan perhitungan deret ukur fibonacci retrachment yang kami terapkan pada grafik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps)
No comments:
Post a Comment