Jakarta, CNBC Indonesia- Puetra Mahkota Kerjaan Saudi Mohammed Bin Salman merevisi target penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan minyak raksasa Aramco dari sebelumnya pada 2018 menjadi tahun 2021 mendatang. Menurut analis, apabila Aramco melakukan IPO tahun ini, maka perkiraan valuasi perusahaan minyak raksasa dunia tersebut senilai US$ 1 triliun hingga US$ 1,5 triliun. Namun, Putera Mahkota Saudi yang disapa MBS ini yakin bahwa nilai valuasi Aramco pada 2021 mendatang mencapai US$ 2 triliun. "Saya yakin (IPO) pada akhir 2020 atau awal 2021. Para investor akan memutuskan harga pada saat itu, saya yakin akan diatas US$ 2 triliun. Karena (Aramco) akan sangat besar," ujar MBS dilansir dari CNBC International, Minggu (7/10/2018).
Pembaruan target IPO Aramco ini direvisi dan diketahui usai wawancara terbaru dirinya dengan Bloomberg. Sebulan yang lalu, Reuters menulis bahwa Kerajaan Saudi akan melakukan IPO perusahaan minyak terbesarnya pada tahun ini, namun kabar tersebut dibantah oleh Menteri Energi Saudi Arabia Khalid Al-Falih dengan alasan waktu yang kurang tepat. Kerajaan Saudi awalnya menargetkan IPO tersebut dilakukan pada 2018, namun Khalid Al-Falih juga mengatakan bahwa tahun 2019 IPO Aramco mungkin juga bisa dilakukan. Sementara itu, CEO Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan kepada CNBC bulan lalu bahwa IPO tersebut akan ditunda terkait dengan rencana perusahaan yang akan membeli saham mayoritas di perusahaan petrokimia yakni Saudi Basic Industries Corporation atau SABIC. Walaupun IPO ditunda, Nasser mengatakan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk mengambil sebagian saham publik di Aramco. Namun, hingga saat ini Aramco belum mengonfirmasi komentar dari MBS terkait dengan penundaan IPO tersebut. Sebagai tambahan informasi, MBS pertama kali mengumuman rencana untuk melepas sahamnya ke publik pada 2016. IPO ini merupakan bagian dari Vision 2030, yakni upaya dan ambisi MBS untuk mendiversifikasi ekonomi Arab saudi dan mengurangi ketergantungannya pada sektor minyak. Rencananya dana segar hasil IPO Aramco ini senilai US$ 100 miliar yang langsung mengalir ke Public Investment Fund (PIF) Saudi Arabia. MBS mengatakan kepada Bloomberg bahwa hal tersebut masih berupa rencana mengingat PIF juga mendapatkan dana segar US$ 70 juta dengan menjual 70% kepemilikan sahamnya di SABIC kepada Aramco. MBC mengatakan pihaknya berharap kesepakatan dengan SABIC dapat diselesaikan pada 2019 mendatang. Setelah itu, Aramco akan menunggu satu tahun tutup buku keuangan dan melakukan IPO. (gus) Let's block ads! (Why?) October 08, 2018 at 03:39AM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2E1LN2I |
No comments:
Post a Comment