Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang berpikir kehidupan anak yang tajir dari lahir selalu mulus. Faktanya tidak selalu demikian. Begitu kata Fenessa Adikoesoemo yang merupakan putri ketiga dari pengusaha 'crazy rich' Haryanto Adikoesoemo.
Cucu dari salah satu orang terkaya Indonesia, Soegiarto Adiekoesoemo, itu bercerita kalau jalannya tak selalu lancar walau banyak uang. Seperti ketika dipercaya sang ayah untuk membangun Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN). Menurut dia, tidak sedikit rintangan yang dialami, terutama saat akan mencari dana. Ya, Fenessa mengatakan kalau banyak orang bertanya mengapa masih butuh dana mengingat asalnya dari keluarga konglomerat. Kenyataan itu yang membuat Fenessa tidak mudah mendapatkan modal untuk membina Museum MACAN.
"Kenapa kamu butuh dukungan kita padahal kamu bisa dapat bantuan dari AKR Group (perusahaan keluarga)," cerita Fenessa soal salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan kepadanya.
Kepada CNBC Indonesia saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, Fenessa menyebut usia yang baru menginjak 25 tahun membuatnya sering diremehkan. Ia dianggap hanya bisa memakai uang sang ayah. Faktanya di lapangan, Fenessa perlu bekerja keras untuk mencari dana buat Museum MACAN. Ia menuturkan, memang awalnya Museum MACAN dibangun oleh ayahnya. Namun, karena terlalu sibuk, yayasan tersebut tidak bisa di-handle Haryanto. Fenessa kemudian mengambil alih dalam pengembangan Museum MACAN. Dalam mencari dana, Fenessa juga ikut terjun langsung. Ia tidak pernah gengsi untuk datang ke berbagai perusahaan agar bisa bekerja sama. "Kita independen dan berusaha mencari partner dengan banyak pihak seperti UOB Bank, Coca Cola, dan lain sebagainya. Memang aku selalu didik untuk bisa kerja keras oleh orangtuaku," katanya. Foto: Infografis/Crazy Rich Teknologi Kehilangan Rp 242 T dalam Sepekan/Aristya Rahadian Krisabella | (miq/miq) Let's block ads! (Why?) October 14, 2018 at 08:47PM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2CJxG0Q |
No comments:
Post a Comment