Jakarta, CNBC Indonesia - Kerja sama investasi dan pembiayaan proyek di Indonesia senilai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 152 triliun (kurs Rp 15.200/US$) ditandatangani dalam IMF - World Bank Annual Meeting 2018. Penandatanganan dilakukan pada hari ini, Kamis (11/10/2018), di Hotel Inaya, Nusa Dua, Bali, disaksikan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso. "Saya perlu beri apresiasi kepada Kementerian BUMN dan para BUMN, juga para investor. Kami akan selalu mendukung agar proyek strategis BUMN dan mitra strategis baik luar maupun dalam negeri sehingga dapat selalu berjalan dengan baik," kata Darmin. Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan inovasi kerja sama ini akan membuat pembangunan infrastruktur di Indonesia semakin cepat. Salah satu inovasi yang pertama kali dilakukan adalah penerbitan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-DINFRA). Kontrak investasi ini diterbitkan Bank Mandiri Group bersama anak perusahaannya yaitu Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi danberkerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Produk investasi yang pertama kali diluncurkan tersebut rencananya akan menyasar investor lokal dan global. KIK-DINFRA akan diperdagangkan di pasar modal dengan target pengumpulan dana mencapai Rp 1,5 triliun. Berikut daftar lengkap kerja sama investasi dan pembiayaan yang ditandatangani hari ini: 1. Strategic Partnership senilai antara PT GMF AeroAsia Tbk dan Airfrance Industries serta KLM Enginering & Maintenance 2. Partnership senilai USD 500 juta antara GMF AeroAsia dan China Communications Contruction Indonesia 3. Peluncuran penawaran kerjasama strategis bandara Kualanamu oleh PT Angkasa Pura II (Persero) kepada investor, senilai hingga USD 500 Juta 4. Strategic Partnership senilai USD 100 juta antara PT Pindad (Persero) dan Waterbury Farrel 5. Strategic partnership senilai USD 320 juta antara PT Aneka Tambang Tbk dengan Ocean Energy Nickel International Pty. Ltd 6. Strategic Partnership senilai USD 850 juta antara PT Inalum (Persero), Antam dan Aluminium Corporation of China Limited 7. Kerjasama senilai USD 500 juta antara PT KAI (Persero), PT INKA (Persero) dan Progress Rail (Caterpillar Group) 8. Kerjasama senilai USD 185 juta antara PT Boma Bisma Indra (Persero) dan Doosan Infracore serta Equitek 9. KIK-Dinfra senilai USD 112 juta oleh PT Jasa Marga dan Bank Mandiri serta pernyataan efektif OJK 10. RDPT PT Jasa Marga dan Bank Mandiri serta AIA, Taspen, Wana Artha, Allianz dan Indonesia Infrastruktur Finance (II F) senilai USD 224 juta 11. Kerjasama investasi senilai USD 6.5 miliar antara PT Pertamina (Persero) dan CPC Corporation 12. Kerjasama investasi senlai EUR 150 juta antara PLN dan KfW 13. Kredit investasi Senilai USD 523 juta dari Bank Mega kepada PT Hutama Karya (Persero) untuk pembangunan ruas tol Pekanbaru - Dumai 14. Asset monetization senilai USD 336 juta oleh Hutama Karya dengan ICBC, MUFG, Permata Bank, SMI 15. Kredit Sindikasi USD 684 juta kepada Hutama Karya dari Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga dan SMI 16. Investasi senilai USD 310 juta antara Menjangan Group, ITDC dan Amorsk Group 17. Investasi senilai USD 198 juta antara PT Wijaya Karya (Persero), ITDC dan Menjangan Group 18. Kerja sama pembiayaan proyek Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika antara ITDC dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) senilai USD 248 Juta 19. Kerjasama Hedging nilai tukar berbasis Syariah senilai USD 128 juta antara PT SMI dan Maybank Foto: Infografis/IMF Slide/Tim Infografis CNBC Indonesia | (ray/ray) Let's block ads! (Why?) October 11, 2018 at 08:59PM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2C7ULcd |
No comments:
Post a Comment