Pages

Thursday, October 11, 2018

Pasar Keuangan Dilanda Badai, Bursa Saham Asia Berguguran

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia berguguran dengan penurunan tajam pada perdagangan Kamis (11/10/2018), di mana indeks semua bursa utama Asia ditutup melemah lebih dari 3%.

Bursa-bursa saham China tercatat paling parah, indeks Hang Seng ditutup melemah 3,54% jadi 25.266,37. Sementara indeks Shanghai Composite turun 5,22% menjadi 2.583,46 pada penutupan dan indeks komposit Shenzhen anjlok parah 6,445% ditutup pada 1.293,90.

Penurunan indeks Shanghai merupakan catatan terburuk sejak Februari 2016, menurut perusahaan jasa keuangan China, Wind Information.


Di Taiwan, saham perusahaan berteknologi tinggi Taiex merosot 6,31%, perusahaan ini merupakan pembuat lensa dan pemasok Apple. Lalu saham Largan Precision, anjlok 9,89%.

Pasar Jepang juga tertatih-tatih. Indeks Nikkei 225 turun 3,89% ditutup menjadi 22.590,86 sementara indeks Topix turun 3,52% dan ditutup di 1.701,86. Saham sektor utama juga banyak mengalami penurunan.

Di Korea Selatan, indeks Kospi kembali turun hari ini, turun 4,14% ke level 2.136,31.

Di Sydney, ASX 200 turun 2,74% ditutup pada 5.883,8, di mana saham sebagian besar sektor mengalami penurunan. Saham subindex energi turun 3,75%, saham material turun 2,56% dan sektor keuangan yang sedang sangat tertekan turun 2,9%.

Saham perbankan besar Australia juga umumnya jatuh, di mana saham Commonwealth Banks turun 2,86%. Saham pertambangan juga jatuh, dengan Rio Tinto turun 3,23% dan BHP turun sekitar 3,8%.

Tekanan Jual
Di Asia Tenggara, saham-saham juga turun tajam. Selama perdagangan sore, Indeks Straits Times Singapura turun 2,69%, sedangkan indeks komposit Jakarta turun 2,02%, dan KLCI di Malaysia kehilangan 1,71%.

Sementara itu, bursa saham In dia tercatat indeks Nifty 50 turun sekitar 1,95%.

Dini hari tadi, di Wall Street, Dow Jones Industrial Average turun 831,83 poin menjadi 25.598,74, Nasdaq Composite anjlok 4% menjadi 7.422,05. S&P 500 turun 3,3% menjadi 2.785,68.

Baik Dow dan S&P 500 membukukan penurunan satu hari terbesar sejak awal Februari, sementara Nasdaq mencatat aksi jual terbesar dalam sehari sejak 24 Juni 2016.

Pada saat yang sama, indeks acuan yang paling banyak diperhatikan investor melonjak pada hari Rabu. Indeks Volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai VIX, melonjak sekitar 44% menjadi 22,96, level tertinggi sejak awal April. VIX mengukur volatilitas tersirat pada opsi indeks S&P 500.

Cryptocurrency
Sementara itu, nilai cryptocurrency umumnya mengalami penurunan hingga miliaran dolar hanya dalam hitungan jam.

Pada pertengahan sore selama jam Asia, bitcoin telah turun lebih dari 4% menjadi sekitar US$6.275, sementara XRP dan ethereum keduanya anjlok lebih dari 11%, menurut data dari Coinmarketcap.com. penurunan bircoin yang lebih tinggi dari token digital lainnya merupakan hal yang tidak biasa.

Wall Street
Bursa berjangka (futures) AS terus cenderung turun pada Kamis pagi selama jam perdagangan di Asia. Pada 2:20 pagi ET, Dow Jones Industrial Average Futures dibuka turun menjadi 299,74 poin. Ini menunjukkan bursa saham AS malam ini berpotensi dibuka terkoreksi.

Beberapa analis mengatakan bahwa penurunan di Wall Street tampaknya tidak memiliki katalis, termasuk gesekan perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan China. Itu telah "berlangsung sejak awal tahun ini," tulis Joseph Capurso, ahli strategi mata uang senior di Commonwealth Bank of Australia, dalam sebuah catatan.

Ray Attrill, kepala strategi valuta asing di National Australia Bank mengatakan dalam catatan bahwa aksi jual saham bulan ini bisa saja terjadi karena "adanya tindakan terburu-buru untuk membukukan sedikit ke untungan."

"Indeks Russell 2000, yang mewakili perusahaan-perusahaan yang seharusnya tidak terlalu sensitif terhadap hasil obligasi AS atau isu perdagangan, mulai jatuh jauh di depan indeks nama rumah tangga AS, dan hampir 10% mont-to-date," kata Attrill, dilansir dari CNBC International.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengkritik Federal Reserve pada hari Rabu karena terus menaikkan suku bunga meskipun ada gejolak pasar baru-baru ini.

"Saya pikir The Fed membuat kesalahan. Mereka sangat ketat. Saya pikir Fed sudah gila," kata presiden setelah berjalan keluar dari Air Force One di Erie, Pennsylvania untuk menghadiri rapat umum.

Mengomentari penjualan di Wall Street, Trump mengatakan: "Ini adalah koreksi yang sudah lama kami tunggu, tapi saya benar-benar tidak setuju dengan apa yang dilakukan Fed."

Mata Uang Dan Minyak
Indeks dolar AS juga masih dominat terhadap mata uang dunia diperdagangkan pada 95,367. Pada saat yan g sama, yen Jepang, yang umumnya dianggap sebagai mata uang safe-haven untuk investor yang tidak ingin memiliki banyak risiko, diperdagangkan di 112,22 terhadap dolar. Dolar Australia dieprdagangkan di $ 0,7076.

Di pasar minyak, harga mengalami sedikit pemulihan tetapi tetap lebih rendah pada sore hari di perdagangan Asia. Patokan global kontrak berjangka minyak mentah Brent turun 0,97% menjadi US$82,28 per barel, sementara kontrak berjangka minyak mentah AS turun 0,98% menjadi US$72,45 per barel. (hps)

Let's block ads! (Why?)


October 12, 2018 at 12:44AM
via CNBC Indonesia https://ift.tt/2CbFQhs
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnbcindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an e


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment