Jakarta, CNN Indonesia -- Mungkin hanya Melly Goeslaw yang mampu mencelik kekosongan industri musik Indonesia akan figur remaja di era 2000-an. Bertambahnya usia para pemain lama dari era 90-an seperti Trio Libels, RSD, Cool Colors, COBOY, dan lain-lain membuat perwakilan generasi muda di industri musik Indonesia menjadi sebuah komoditas langka. Keinginan mengisi ruang hampa tersebut membuat perempuan bernama asli Meliana ini memutuskan membuat rancangan sebuah grup vokal. Pada saat itu, ia mengaku tergila-gila dengan serial 'Meteor Garden', bahkan sampai meminjam kartu pers karyawan sebuah majalah demi menemui personelnya secara langsung. "Saya bilang ke Mas Anto, 'kenapa di Indonesia enggak ada yang kayak gini?'," kenang Melly saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di kediamannya di kawasan Tangerang Selatan. "Akhirnya coba. Kalau dari orang baru kan mahal ya, gimana kalau orang lama saja yang bukan penyanyi, tapi kita bikin jadi nyanyi. Awalnya itu sih," lanjutnya, membuka rahasia konsep Bukan Bintang Biasa. Melly bergerak sendiri. Ia menghubungi agensi demi agensi, manajemen demi manajemen sampai akhirnya mendapatkan sembilan orang kandidat. Karena alasan finansial, Melly memutuskan memilih hanya lima orang saja. "Waktu itu saya pakai budget sendiri, satu artis ada manajemennya, asisten manajernya, wah, gila," tuturnya.Layaknya 'Meteor Garden' yang terbentuk dari serial televisi, Bukan Bintang Biasa juga dikemas perempuan 44 tahun ini dalam bentuk film bertajuk senada. Oleh karena itu pada 2006, ia mulai mengajak audisi beberapa artis muda yang memiliki kemampuan bernyanyi sekaligus berakting untuk bergabung dalam proyek Bukan Bintang Biasa. Selepas berbagai tahapan, nama Ayushita, Chelsea Olivia, Laudya Cynthia Bella, Dimas Beck, dan Raffi Ahmad akhirnya terpilih menjadi bagian dari Bukan Bintang Biasa. Walaupun sempat menuai kritikan atas kualitas vokal yang kurang stabil, BBB dan musiknya menjadi kawan yang cukup baik di telinga remaja Indonesia era 2007 hingga 2009. [Gambas:Instagram] Sejatinya, musik bagi Melly layaknya sebuah supermarket yang harus memiliki berbagai produk untuk memenuhi beragam keinginan masyarakat. Hadirnya BBB merupakan salah satu usahanya sebagai musisi untuk mengisi rak-rak supermarket musik tersebut. "Makanya dulu BBB dianggap sepele ya, tapi menurut saya BBB itu mengisi salah satu rak itu. Kalau misalnya kamu punya daging wagyu nggak apa-apa, saya punyanya permen. Yang mana permen ini ada juga yang mau beli di supermarket. Industri seni ini akan bagus dan jalan kalau seperti itu," ujarnya. Bukan Mentor Biasa Walau eksistensi BBB tak bertahan lama di industri musik Indonesia, kekompakan para anggotanya dengan sang produser sendiri masih tetap terjaga hingga kini. Bagi para anggotanya, sosok Melly bukan seorang mentor biasa yang hanya mengurusi soal musik dan panggung semata. Dimas Beck, salah satu personel BBB, mengaku figur Melly merupakan sosok inspirasi berjalan baginya. Sikap rendah hati nan ringan tangan membuat pria bernama lengkap Dimas Kahlil Sudoyo Beck itu selalu senang bekerja sama dengan seorang Melly Goeslaw. "Dia salah satu senior yang memang saya hormati, dia kayak my goals in person. Saya sering tanya apa saja sama dia. Diskusi sama dia itu enak banget," ucap Dimas. Dimas juga mengingat peran penting seorang Melly kala masa promosi film dan album Bukan Bintang Biasa di berbagai kota. Kala itu, roadshow BBB membludak dengan penggemar masing-masing anggota. Dimas pun sempat tak percaya diri. Namun Melly menguatkan mereka."Dia tekankan ke kita kalau selama kamu kerja keras ya kamu bisa dapat apa yang kamu mau," tutur Dimas. Sebagai seorang musisi, Dimas mengagumi sosok Melly yang cenderung eksploratif dan selalu mementingkan keinginan berkarya dibandingkan memikirkan animo masyarakat atas karyanya. Tak jauh berbeda dengan Dimas, Ayushita juga memiliki hubungan yang dekat dengan sosok Melly Goeslaw. Bahkan pada awalnya, perempuan kelahiran 1989 itu bersedia mengikuti audisi proyek Bukan Bintang Biasa karena rasa kagumnya pada Melly. "Saya tertarik ikutan karena ya Teh Melly, gitu lho. Saya memang ngefans sama dia dari zamannya Potret. Di tahun itu, karya Teh Melly juga sudah banyak dan keren-keren karyanya. Jadi, diajak audisi saja sudah suatu kebanggaan," tuturnya. [Gambas:Youtube] "Dari dulu kalau enggak ada kegiatan, saya senang nongkrong bareng mereka (Melly dan Anto). Kalau misalnya Potret lagi tur dan saya lagi free, saya ikut pergi nemenin Teh Melly. Sekadar ingin nonton saja tapi nginepnya bareng mereka. Bahkan, saya dulu sering tahu Teh Melly manggung di mana saja," jelasnya. Bukan hanya kagum pada karyanya, Ayu senang menjalin hubungan akrab dengan istri dari penulis lagu Anto Hoed itu karena pribadi yang jenaka dan acuh pada sekitarnya. Sifat tersebut membuat ia tak sungkan berkeluh-kesah dan meminta saran pada Melly perihal apapun. Bahkan, banyaknya frekuensi klop kala ngobrol membuatnya merasa lebih dekat dengan Melly ketimbang personel BBB lainnya. Tanpa figur Melly dan proyek BBB miliknya, pelantun 'Jangan Bilang Tidak' itu tak akan mengantongi keberanian bernyanyi di depan publik. Kemampuan serta karier Ayu di dunia tarik suara juga banyak dibantu Melly dan Anto. [Gambas:Instagram] "Teh Melly yang mengajak saya bernyanyi 'Apa Ini Cinta' sama soundtrack-nya Ketika Cinta Bertasbih. Lalu saya kan sempat bikin album solo, itu banyak sekali konsul sama Teh Melly dan Mas Anto," ucap perempuan bernama lengkap Ayushita Widyartoeti Nugraha itu. Bagi para personel Bukan Bintang Biasa, Melly Goeslaw bukan seorang mentor otoriter yang hanya menuntut ini-itu tanpa menyemangati dari segi emosional. Justru, sahaja dalam sikap nyentrik yang membuat para personel BBB betah berada di bawah asuhan Melly Goeslaw. Ikuti sikap dan pendapat Melly mengenai industri musik dalam negeri dalam tulisan berikutnya... (dna/rea) Let's block ads! (Why?) October 14, 2018 at 12:22AM via CNN Indonesia https://ift.tt/2A9A7XP |
No comments:
Post a Comment