Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi prospek tiga perusahaan pembiayaan (multifinance) dari semula 'stabil' menjadi 'negatif'. Revisi juga terjadi karena pertumbuhan pembiayaan yang dinilai cenderung melambat. Ketiga perusahaan antara lain, PT Batavia Prosperindo Finance Indonesia Tbk yang memiliki peringkat idBBB, PT Mandala Multifinance Tbk dengan peringkat idA, dan PT Andalan Finance Indonesia dengan rating idA-. Hal itu memperlihatkan pandangan Pefindo terhadap meningkatkan risiko likuiditas perusahaan pembiayaan. Salah satunya tergambar dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang meningkat dan beberapa kasus gagal bayar, seperti yang dialami PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) belum lama ini. "Ini lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi pendanaan dari perbankan. Kalau dilihat lebih dalam, dari laporan keungan ini belum terlalu terlihat. Jadi pengetatannya lebih terlihat dari pembiayaannya yang lebih melambat, meskipun masih bertumbuh," ujar Senior Vice President, Head of Financial Ratings Division Pefindo Hendro Utomo di kantornya, Rabu (16/10). Revisi juga terjadi karena sikap selektif dari bank dan investor terhadap pendanaan ke perusahaan pembiayaan. "Hal ini mencerminkan pandangan pefindo terhadap meningkatnya likuiditas, terutama pendaan dari bank dan investor surat utang. Menurut kami, keduanya sangat selektif dalam melakukan pendanaan," kata Hendro. Peringkat ketiga perusahaan tidak diturunkan, karena Pefindo masih melakukan pemantauan terhadap kondisi pasar saat ini. Sebagai informasi, beberapa kasus yang cenderung menimpa perusahaan pembiayaan disebabkan praktik usaha yang tidak sesuai aturan. (mjs/lav) Let's block ads! (Why?) October 17, 2018 at 10:08PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2NM0yXk |
No comments:
Post a Comment