Jakarta, CNBC Indonesia- Sudah akrab dengan kursi roda sejak kecil, tak membuat semangat Mulyadi menjadi atlet kandas. Ya, pria asal Kalimantan Timur ini merupakan perwakilan atlet renang Asian Para Games 2018. Mulyadi sedikit berkisah tentang kehidupannya yang begitu sulit karena adanya keterbatasan. Dia mengaku bisa menjadi atlet renang karena belajar renang dari sungai yang dekat rumahnya. "Saya dulu suka berenang karena belajar dari sungai yang ada dekat rumah di Kalimantan. Hampir setiap hari berenangnya," ujar Mulyadi kepada CNBC Indonesia di Mix Zone Asian Para Games 2018, Senayan, Selasa, 9 Oktober 2018.
Dia menuturkan bahwa tidak mudah perjuangan yang dilewatinya karena tulang-tulang di kakinya rapuh sehingga tak bisa menopang tubuh bagian atasnya. Pria kelahiran 17 Agustus 1991 itu pun tak patah semangat. Merasakan kebahagiaan ketika tubuhnya bertemu arus sungai, membuat Mulyadi mulai mengasah bakatnya di olahraga renang. Bakat Mulyadi pun mulai dipertimbangkan sehingga pada akhirnya bertemu pelatih yang mengajarinya berenang secara profesional. Dia mulai beradaptasi dari sebelumnya berenang di sungai menjadi di kolam renang.Tidak sia-sia, Mulyadi pun banyak mengikuti kejuaraan khusus para difabel, seperti Asean Para Games 2017 di Malaysia dan dia berhasil mendapatkan perunggu. Pada kejuaraan Asian Para Games di Jakarta meski belum bisa naik podium dan memberikan medali untuk Indonesia. Mulyadi berjanji akan memberikan yang terbaik di nomor renang lainnya. "Sedikit kecewa ya karena belum bisa naik podium. Tapi habis ini masih ada nomor lainnya yang akan dilombakan," ujar Mulyadi kepada CNBC Indonesia.  (gus) Let's block ads! (Why?) October 11, 2018 at 08:32PM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2IPXCYK |
No comments:
Post a Comment