Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) segera menerbitkan obligasi global (global bond) dalam tahun ini. Tujuannya mencari sumber pendanaan untuk dorong belanja modal. "Kita akan lakukan di tahun ini dan kita akan umumkan, belum bisa disampaikan jumlahnya," ujar Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansury saat dijumpai di gedung DPR, Rabu (17/10/2018). Pahala menjelaskan global bond ini disiapkan untuk menambah anggaran belanja modal perseroan yang ke depannya akan bertambah tinggi. Bukan cuma untuk tahun ini, tapi lebih ke jangka panjang. "Dengan rencana yang kami lakukan, ekspansi capex tentu masih dibutuhkan."
Soal proyek yang diakan dikembangkan, Ia belum bisa merinci secara lengkap. Tapi sebagian digunakan untuk pengembangan kilang (RDMP), pembelian lahan, dan lainnya. Total capex yang dibutuhkan untuk segala rencana tersebut pun masih difinalisasi. "Pastinya akan naik, bertahap sampai US$ 8 miliar tapi tidak serta merta. Tergantung dengan kegiatan kita," kata dia. Sebelumnya Pertamina menargetkan belanja modal di 2018 mencapai US$ 5,9 miliar, dengan dominasi di sektor hulu. Tapi di pertengahan tahun, Pertamina mengatakan melakukan efisiensi hingga sebanyak Rp 4 triliun untuk menjaga kinerja keuangannya. Rencana penerbitan global bond juga sempat diutarakan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno September lalu. Rini mengatakan salah satu tujuan menerbitkan global bond ini adalah untuk membayar bonus tanda tangan blok Rokan yang sebesar US$ 784 juta. "Kami sedang menjajaki obligasi global untuk Pertamina. Dengan memenangkan Rokan, kan Pertamina harus bayar bonus tanda tangan sebesar US$ 784 juta, nah itu kami akan tarik pinjaman jangka menengah dari bank luar negeri (offshore), sehingga (pinjaman) berbasis Dolar, karena harus bayar ke negara juga dolar," ujar Rini kepada media saat dijumpai di Jakarta, Rabu (12/9/2018). (gus/gus) Let's block ads! (Why?) October 18, 2018 at 02:41AM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2NOaj78 |
No comments:
Post a Comment