Investor Asing Ini Sebut Digital Startup Layaknya Skema Ponzi

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor teknologi Silicon Valley Chamath Palihapitiya pada Rabu (10/10/2018) secara terang-terangan menyebut startup ekonomi sebagai sandiwara. Chamath Palihapitiya merupakan pendiri modal ventura Social Capital. "Kami, tidak membuat kesalahan, di tengah skema Ponzi yang sangat multivariat," kata Palihapitiya, pada konferensi Launch Scale di San Francisco, seperti dilansir dari CNBC International, Rabu (10/10/2018). Chamath Palihapitiya mengecam aktivitas startup yang mengumpulkan dana dan menghabiskannya untuk meningkatkan pengalaman pengguna serta menggunakan untuk menarik dana yang lebih besar lagi. "Semuanya ada di atas kertas tetapi itu kelihatannya luar biasa," kata Chamath Palihapitiya. "Kamu telah diajari untuk tumbuh, jadi kamu tumbuh. Kamu melakukan pekerjaanmu." Chamath Palihapitiya, yang mengumpulkan kekayaan pribadinya sebagai salah satu karyawan awal Facebook sebelum terjun sebagai investasi teknologi, dan menjadi pemilik dari Golden State Warriors, telah melakukan perjuangannya sendiri akhir-akhir ini. Foto: Chamath Palihapitiya (David A. Grogan | CNBC) Social Capital telah ditinggal banyak karyawannya beberapa minggu terakhir, dan pada September Chamath Palihapitiya menyatakan perusahaannya tidak akan lagi menerima investasi dari mitra luar perusahaan. Sebaliknya, Chamath Palihapitiya menjelaskan dalam posting blognya, bahwa perusahaan akan bertindak seperti "perusahaan induk teknologi" untuk investasi jangka panjang. "Saya tidak akan menjadi bagian dari sandiwara itu lagi," kata Chamath Palihapitiya. "Saya rasa sandiwara itu berbahaya. Pada titik tertentu, semua tumbuh, tumbuh, tumbuh dengan segala cara sampai kehabisan dayanya. " Chamath Palihapitiya menyarankan para pengusaha untuk "tumbuh secara riil, tumbuh perlahan," dengan mengatakan bahwa dia lebih suka berinvestasi di perusahaan yang tumbuh pada kecepatan stabil 20 persen hingga 25 persen per tahun selama 15 tahun ke depan,  daripada mendadak tetapi tidak berkelanjutan. Foto: Kota-kota yang menarik bagi pengembang startup (Aristya Rahadian Krisabella) (roy/roy) Let's block ads! (Why?) October 11, 2018 at 10:22PM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2EdBh8U If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnbcindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an e Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.