Nusa Dua, CNBC Indonesia - Pemerintah akan menandatangani perjanjian pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur senilai total US$ 13,6 miliar atau setara dengan Rp 200 triliun. Berbagai macam proyek infrastruktur ini nantinya akan mendapatkan pembiayaan langsung dari investor asing dengan memberikan ekuitas sebagai imbalan, tetapi kepemiikan mayoritas masih akan dikuasai oleh perusahaan pelat merah. Berikut daftar lengkap perusahaan badan usaha milik negara yang akan melakukan penandatanganan investasi tersebut:
- PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI) dengan Air France KLM
- PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI) dengan China Communications Construction Indonesia
- Indonesia International Tourism Corporation (Persero) dengan Asian Infrastructure Investment Bank
- Indonesia International Tourism Corporation dengan MSOE & MoF melalui Indonesia Eximbank
- Indonesia International Tourism Corporation dengan Amorsk dan Menjangan Group
- Indonesia International Tourism Corporation dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan Menjangan Group
- PT Angkasa Pura II (Persero) dengan Launching Structure dan PPQ Document
- Pindad dengan WaterburyFarrel (StrategicPartnershipAgreement)
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan Ocean Energy Nickel International (OENI)
- PT Indonesia Asaham Aluminium (Persero) dengan Alumunium Corporation of China Limited (Chalco)
- PT Indonesia Asaham Aluminium (Persero) dengan MIT Energy Initiative
- PT Industri Kereta Api (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia dengan Progress Rail (Caterpillar Group)
- BomaBisma Indra dengan DoosanInfracore
- CentralJavaGov dengan InternationalConsortium (dari FKPPPK)
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) - DINFRA (peresmian perolehan efektif dari OJK)
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) - launching RDPT Ekuitas fase II
- PT Pertamina (Persero) dengan Eni S.p.A
- PLN (Persero) dengan KfW (loanagreement)
- PT Hutama Karya (Persero) dengan Bank Mega (loan agreement)
- PT Hutama Karya (Persero) dengan bank Himbara, Maybank, ICBC, CIMB (loan agreement)
- PT SMI dengan Maybank (dari FKPPPK)
Diagendakan dalam prosesi penandatanganan perjanjian kerja sama ini akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.Adapun penandatanganan saat ini hanya sebagian dari total potensi investasi infrastruktur di Indonesia yang nilainya mencapai US$ 42 miliar dari 78 proyek. Koordinasi dana investasi ini nantinya akan diberikan kepada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang bertindak sebagai financial advisory dan investment banker BUMN.
Penandatanganan perjanjian ini merupakan bagian dari Indonesia Investment Forum yang bertema "A New Paradigm in Infrastruktur Financing". Waktu pelaksanaannya bersama dengan pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali. (hps) Let's block ads! (Why?) October 11, 2018 at 06:33PM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2QKzEkx | | If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnbcindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an e | | Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets. |
No comments:
Post a Comment