Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) mengguncang pesisir Pantai Utara Haiti pada Sabtu malam (6/10) menelan 11 korban jiwa. Ratusan orang pun luka-luka akibat tertimpa bangunan-bangunan yang runtuh. Gempa terjadi sekitar 12 mil (20 km) barat laut kota pesisir Port-de-Paix, pada kedalaman 11,7 km. Kepala polisi wilayah barat laut Jackson Hilaire, mengatakan sedikitnya tujuh orang tewas dan lebih dari 100 terluka di Port-de-Paix. Sementara itu, lebih jauh ke selatan di kota Gros Morne, Walikota Jean Renel menyebut empat orang tewas, termasu seorang anak. Gempa ini adalah salah satu yang paling kuat melanda Haiti sejak 2010. Pada saat itu, gempa berkekuatan 7,0 skala Richter menghantam dekat ibu kota, Port-au Prince dan menewaskan puluhan ribu orang.Dalam sebuah posting di Twitter, Presiden Jovenel Moise meminta para warganya tetap tenang. Badan Perlindungan Sipil melaporkan gempa menyebabkan kepanikan bagi warga sekitar. Badan tersebut mengatakan Port-de-Paix, Gros-Morne, kota Chansolme dan pulau Tortuga mengalami kerusakan terparah. Sebagian rumah tercatat rusak. Surat kabar Le Nouvelliste mengatakan satu orang tewas ketika sebuah auditorium runtuh di Gros-Morne. Para tahanan juga dilepaskan dari sel akibat gedung penjara yang rusak. Gempa juga merusak fasad muka bangunan gereja di kota Plaisance. Gempa terasa di Port-au-Prince tetapi laporan awal di Twitter mengatakan tak ada kerusakan besar di sana. (agi) Let's block ads! (Why?) October 07, 2018 at 07:52PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2QzLn5b |
No comments:
Post a Comment