Jakarta, CNBC Indonesia- Pemegang saham akhirnya merestui rencana penggabungan usaha (merger) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). "Pemegang saham sepakat untuk mempertahankan nama BTPN. Bisnis bank hasil penggabungan ini nantinya akan lebih lengkap dengan produk-produk yang semakin variatif dan mengedepankan inovasi teknologi," ujar Anika Faisal, Direktur Kepatuhan Perseroan, Jumat (5/10/18). Dengan pemegang saham pengendali yang sama yakni Sumitomo Mitsui Bangking Corporation (SMCB) sebesar 40% di BTPN dan 98,48% di SMBCI, BTPN mulai terbentuk dan memberikan diversifikasi produk usaha mulai awal 2019 mendatang.
Bahkan, BTPN optimistis untuk melakukan ekspansi usahanya ke negara-negara di Kawasan Asia Tenggara. Merger ini akan menghasilkan entitas bank baru dengan total aset Rp 178,89 triliun. Anika menambahkan, seiring dengan pembiayaan korporasi yang menjadi bisnis uatama SMBCI, perseroan dapat menggaet perusahaan internasional di negara-negara tersebut diluar bisnis utama pembiayaan BTPN yakni pensiunan. Sebab paska merger tersebut, maka Bank BTPN akan menjadi bank dengan aset tersebesar kedelapan di Indonesia. BTPN melompati posisi Bank Maybank Indonesia (Rp 137,94 triliun) dan OCBC NISP (Rp 169,4 triliun. Sebagai tambahan informasi, rencana peleburan SMBCI ke dalam BTPN tersebut diumumkan melalui prospektus yang diterbitkan oleh perusahaan pada Kamis (2/8/18). Usai merger, perseroan juga menunjuk Direktur Utama Baru perseroan yakni Ongki Wanadjati Dana. Sedangkan Mari Elka Pangestu tetap menjabat sebagai Komisaris Utama (Independen) berdasarkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Jumat (5/7/10) kemarin. Anika menilai, dengan adanya merger ini, maka tidak menutup kemungkinan BTPN bakal menjadi bank BUKU IV disebabkan oleh nilai modal inti perseroan yang mencapai Rp 25 triliun paska merger dilakukan. Sedangkan nilai modal inti untuk Bank BUKU IV yakni minimal Rp 30 triliun. "Kalau secara angka, kombinasi capital-nya tentunya menjadi jauh lebih besar dengan modal inti yakni Rp 25 triliun. Jadi sangat mungkin untuk masuk ke bank BUKU IV dengan aksi korporasi ini," ungkapnya. Sebagai tambahan informasi, performa keuangan entitas baru (BTPN) ini akan memiliki total kredit dan pembiayaan sebesar Rp 130,23 triliun paska aksi ini. BTPN sebagai entitas baru nantinya akan memiliki total liabilitas sebesar Rp 151,96 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 26,92 triliun. (gus) Let's block ads! (Why?) October 08, 2018 at 01:13AM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2NpZ70h |
No comments:
Post a Comment