Jakarta, CNN Indonesia -- Anjloknya bursa saham Wall Street diprediksi bakal membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap bergerak di zona merah, dan ditutup melemah sampai penutupan perdagangan pekan ini. Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan psikologis pelaku pasar akan terpengaruh akibat turunnya indeks di bursa saham Wall Street. Hal itu akan mengakibatkan posisi beli pelaku pasar cenderung menurun. "Secara teknikal pergerakan IHSG tertahan di sekitar area support bollinger band yang juga mengindikasikan pelemahan sudah terbatas," papar Dennies dalam risetnya, dikutip Jumat (12/10). Sebagai informasi, tiga indeks ut ama di bursa saham Wall Street terkoreksi tadi malam. Terpantau, Dow Jones melemah 2,13 persen, S&P500 melemah 2,06 persen, dan Nasdaq Composite melemah 1,25 persen.Beruntung, kata Dennies, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terbilang lebih stabil atau tidak ada kejutan bagi pelaku pasar. RTI Infokom mencatat saat ini rupiah bergerak stagnan pagi ini di level Rp15.229 per dolar AS. "IHSG diprediksi melemah, support 5.628-5.665 resistance 5.742-5.782," jelas Dennies. Di sisi lain, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut koreksi yang terjadi pada IHSG masih terbilang wajar. Menurutnya, IHSG dalam jangka panjang sebenarnya masih bergerak dalam tren penguatan. "Sedangkan rilis data perekonomian yang hingga saat ini masih terlihat cukup baik sehingga menunjukkan fundamental ekonomi yang kuat," kata William melalui risetnya.Dengan pertimbangan tersebut, William meramalkan IHSG berada dalam rentang support 5.621 dan resistance 5.872. Beberapa saham yang dinilai menarik, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Adapun, IHSG kemarin terkoreksi 2,02 persen atau 117,84 poin ke level 5.702. Tak heran, pelaku pasar mencatatkan jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp1,07 triliun, sedangkan di seluruh pasar sebesar Rp1,19 triliun. (aud/lav) Let's block ads! (Why?) October 12, 2018 at 02:34PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2NDqior |
No comments:
Post a Comment