Pages

Saturday, October 13, 2018

Bos Bank Sentral China Sebut Dampak Perang Dagang Signifikan

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Sentral China (People's Bank of China/PBOC) Yi Gang mengatakan ketegangan perdagangan yang meningkat belakangan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian China dan juga pertumbuhan ekonomi dunia.


Dalam pidato yang disampaikan di International Banking Seminar G30 dan Bank Indonesia (BI) di Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10/2018), Yi Gang menyetujui hasil studi Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebutkan dampak perang dagang telah semakin nyata bagi dunia.

Seminar itu diadakan sebagai bagian dari Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia atau IMF-WB Annual Meetings 2018 yang berlangsung 8-14 Oktober.



"Saya sepakat dengan proyeksi tersebut dan model kami juga serupa dengan hasil yang disampaikan IMF," kata Yi Gang.

Laporan World Economic Outlook (WEO) IMF yang dirilis pekan ini memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akibat berbagai ketidakpastian yang bersumber dari normalisasi kebijakan moneter di negara-negara maju dan meningkatnya ketegangan perdagangan global.

IMF bahkan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China 2019 menjadi 6,2% dari 6,4% yang diperkirakan sebelumnya. Produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat, yang sedang berseteru dengan China, diperkirakan tumbuh 2,5% tahun depan dari 2,7% yang diperkirakan di Juli.


Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam sambutannya di Plenary Meeting, Jumat (12/10/2018), memperkirakan peningkatan ketegangan perdagangan saat ini dapat menurunkan PDB global hingga hampir 1% dalam dua tahun ke depan.

"Saya kira ketegangan perdagangan telah menjadi masalah yang menyebabkan ekspektasi negatif, ketidakpastian... dan pasar sepertinya tidak menyukai ini," kata Yi Gang.

Dampak terhadap ekonomi China sendiri diperkirakan akan cukup besar. Hal itu mengingat besarnya kontribusi ekspor bagi pendapatan perusahaan-perusahaan China.

Struktur ekspor China, menurut Yi Gang, terdiri dari 45% perusahaan swasta dan sekitar 10% dari badan usaha milik negara (BUMN).

"Saya kira mereka [negara-negara dunia] harus menyadari dampak negatif yang signifikan dari ketegangan perdagangan sehingga seluruh dunia akan bekerja bersama untuk mencari jalan keluar yang konstruktf," ujar Yi Gang.

(miq/miq)

Let's block ads! (Why?)


October 14, 2018 at 05:33PM
via CNBC Indonesia https://ift.tt/2Op232z
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnbcindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an e


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment