Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta tidak menampik adanya rencana anak perusahaan, BNI Syariah, melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) untuk meningkatkan permodalan. Namun ia menyampaikan, pihaknya hingga kini masih terus meninjau langkah tersebut sebelum benar-benar direalisasikan pada 2019. "Untuk 2019, memang mau kami coba sebagai milestone. Kami akan lihat nanti situasi dan kondisinya seberapa jauh karena kita tahu 2019 ini posisinya kan ada Pemilu dan Pilpres, jadi kami melihat ke arah sana," ujar Herry saat pemaparan kinerja keuangan PT BNI Tbk Kuartal III tahun 2018 di Kantor Pusat BNI (Grha BNI) Jakarta, Kamis (18/10/2018). Lebih lanjut, Herry juga m engatakan jika belum ada kriteria khusus yang ditentukan bagi calon investor di sini. "Pasti yang syariah, ini yang masih kami cari," imbuhnya. Dalam pemaparan, BNI melaporkan pertumbuhan laba bersih dalam Kuartal III tahun 2018 mencapai Rp 11,4 triliun, atau naik 12,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Peningkatan ini disebut tak lepas dari kontribusi lima perusahaan anak BNI, termasuk BNI Syariah yang mencapai lebih dari 80%. Sementara secara konsolidasi dari lima perusahaan anak, total kontribusi terhadap laba bersih BNI tercatat mencapai 7,3% atau Rp 806 miliar. (roy/roy) Let's block ads! (Why?) October 19, 2018 at 12:34AM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2EwFhkV |
No comments:
Post a Comment