Pages

Thursday, October 18, 2018

Eks Pejabat WTO: Trump Akan Banyak Kalah di Sengketa WTO

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Chairman Appelate Body Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Prof. James Bacchus berpendapat Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump akan mengalami kekalahan dalam banyak sengketa dagang di WTO.

Hal ini dampak dari berbagai kebijakan dagang Trump yang dianggapnya dilakukan secara sepihak (unilateral) dan tak mengindahkan keberadaan WTO serta hukum-hukum internasional.

[Gambas:Video CNBC]


"Saat ada suatu sengketa perdagangan, wajib hukumnya negara anggota WTO menyelesaikan sengketa tersebut pada DSB [Dispute Settlement Body/Badan Penyelesaian Sengketa] sebelum mengambil tindakan secara sepihak," kata Bacchus dalam Seminar Nasional Kemendag, Kamis (18/10/2018).

"Sejak Presiden AS yang sekarang menjabat, negara saya mengambil banyak tindakan perdagangan secara sepihak tanpa berkonsultasi melalui WTO. Menurut saya ini ilegal. Karena itu, saya yakin AS akan kalah dalam banyak sengketa WTO," imbuhnya.


Bacchus menjelaskan, alasan WTO berdiri salah satunya atas azas non-diskriminasi. Artinya, dalam upaya menghapus hambatan perdagangan, setiap negara harus memberikan perlakuan yang sama terhadap produk dari seluruh negara, tanpa membedakan.
Eks Pejabat WTO: Trump Akan Banyak Kalah di Sengketa WTOFoto: Mantan Hakim Banding WTO Prof. James Bacchus dan Seminar WTO (CNBC Indonesia/Samuel Pablo)

Selain itu, juga terdapat azas perlakuan nasional (national treatment), di mana suatu negara harus memberikan perlakuan yang sama antara produk asing dengan produk lokal.

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa pengecualian yang diperbolehkan dalam sektor kesehatan, keamanan publik, lingkungan dan beberapa sektor lain yang memang membutuhkan perlakuan khusus, termasuk keamanan nasional.


"Sayangnya, saat ini negara saya sendiri mengklaim keamanan nasional ini sebagai alasan untuk bertindak sepihak dan protektif dalam membatasi segala bentuk perdagangan," ujarnya.

"Menurut saya klaim AS ini tidak sah, saya melihatnya hanya sebagai presumsi bagi AS untuk melakukan proteksionisme. Namun saya akan serahkan ini pada penerus saya di Badan Banding WTO untuk memutuskannya," pungkasnya. (ray)

Let's block ads! (Why?)


October 19, 2018 at 12:08AM
via CNBC Indonesia https://ift.tt/2RZkv07
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnbcindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an e


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment