BEIJING, CNBC Indonesia - China dan Amerika Serikat (AS) masih terlibat dalam perang dagang yang belum berkesudahan. Kendati demikian, angin segar berembus dari Negeri Tirai Bambu, Kamis (18/10/2018). Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng berharap China dan AS dapat keluar dari situasi ini dan mewujudkan kerja sama ekonomi serta perdagangan yang lebih erat. "Dengan saling menghadirkan keuntungan di antara kedua pihak," ujar Gao dalam keterangan pers di Beijing. Perang dagang dilontarkan pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Trump. Bentuknya berupa pengenaan bea masuk atas impor barang dari China. Nominalnya senilai US$ 200 miliar. China membalas dengan pengenaan bea masuk atas impor barang dari AS senilai US$60 miliar dari mitra dagang terbesarnya tersebut. China juga telah menerapkan aksi balasan berupa bea masuk senilai US$50 miliar barang impor dari yang lain. Gao menambahkan, efek yang diderita perusahaan China sejauh ini masih terbatas. Namun, perusahaan yang menghasilkan produk dengan daya saing yang lebih lemah akan mengalami dampak. "Pemerintah juga akan menerapkan langkah-langkah yang tepat untuk membantu bisnis dan pekerja dalam mengatasi kesulitan yang mungkin muncul," kata Gao menjelaskan. (miq/miq) Let's block ads! (Why?) October 19, 2018 at 02:30AM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2pX5cIm | | If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnbcindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an e | | Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets. |
No comments:
Post a Comment