Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menawarkan berbagai macam solusi untuk memudahkan akses keuangan bagi pengusaha perempuan, terutama bagi pengusaha pemula. Dikutip dari siaran pers, Jumat (12/10/2018), peningkatan akses keuangan bagi perempuan menjadi semakin mendesak, bukan hanya untuk mengatasi masalah ketidaksetaraan, namun juga dari sisi demografinya. Setidaknya, ada beberapa isu yang dihadapi perempuan ketika mengakses keuangan. Perempuan pengusaha, pun terus menunjukkan keengganan untuk mengakses layanan perbankan. Sri Mulyani mencatat, ada beberapa alasan utama perempuan pengusaha enggan meminjam dari bank. Misalnya, dari tingkat bunga, prosedur dan dokumen yang rumit, hingga persyaratan-persyaratan Hal tersebut, akhirnya membuat sebagian perempuan pengusaha cenderung menggunakan separuh dari hasil pendapatan mereka untuk berinvestasi dalam bentuk modal.Sayangnya, beberapa wanita mungkin tidak bisa membuat keputusan ini dengan mudah, lantaran ketergantungan mereka pada pemangku kepentingan atau anggota keluarga. Melihat hal itu, pemerintah Indonesia telah meningkatkan akses perempuan atas instrumen keuangan seperti pelatihan pengusaha, program literasi keuangan, sampai meningkatkan pencairan skema kredit usaha rakyat (KUR). Selain itu, ada pula skema kredit usaha ultra mikro (UMi), guna melengkapi skema tersebut. Setidaknya, ada dana sekitar Rp 100 miliar untuk membiayai perusahaan start up melalui lembaga pengelolaan dana dengan bunga 4,5% per tahun. (roy/roy) Let's block ads! (Why?) October 12, 2018 at 03:25PM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2RCOBX3 |
No comments:
Post a Comment