Jakarta, CNBC Indonesia- Sandiaga Uno melepas kepemilikan 51,4 juta sahamnya senilai Rp 194,08 miliar di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada pekan ini. Transaksi yang dilakukan dua tahap, yakni 2 Oktober 2018 sebanyak 12 juta unit saham dan 3 Oktober 2018 sebanyak 39,4 juta unit saham ini seluruhnya diserap oleh investor asing. Setelah transaksi tersebut kepemilikan Sandiaga Uno di Saratoga berkurang 1,89%. Artinya kepemilikan saham Sandiaga Uno di Saratoga menjadi 25,90 dari sebelumnya 27,79%. Lantas buat apa calon wakil presiden ini melepas ratusan miliar sahamnya di tahun politik? Dengan nilai transaksi mencapai Rp 194,08 miliar tersebut, Sandiaga Uno mengaku berencana untuk menggunakan hasil dana penjualan sahamnya untuk membeli obligasi atau surat utang milik pemerintah.
Dalam cuitan juru bicara tim pemenangan Prabowo-Sandi yakni Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan langkah tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memperikan kepercayaan publik kepada ekonomi Indonesia saat ini. "Bang Sandiaga Uno memutuskan menjual saham Saratoga miliknya, kemudian membeli surat hutang negara, sebagai salah satu upaya untuk memberikan kepercayaan publik kepada ekonomi Indonesia," ujarnya dalam akun Twitter miliknya, Sabtu (6/10/2018). "Dimana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita sedang membutuhkan sokongan pembiayaan," tambahnya. Lebih lanjut, Sandiaga Uno juga menyatakan bahwa dirinya akan menggunakan dana hasil penjualan sahamnya tersebut untuk keperluan biaya kampanye hingga menjelang pilpres pada April mendatang. Dengan harga penjualan saham yang menurutnya cukup baik yakni Rp 3.776/saham, Sandiaga Uno juga menyatakan pihaknya akan transparan dan menunjukkan bahwa biaya kampanye bersumber dari kantong pribadinya. "(Penjualan saham Saratoga) sebagian saya gunakan untuk membeli obligasi pemerintah, sebagian lagi ditabung, sebagian lagi mungkin untuk kegiatan 6-7 bulan ke depan dan kita masih menghitung berapa biaya buat keperluan ke depan," dilansir dari Detik Finance. "Ya, kita ketika lakukan divestasi itu selalu melihat window opportunity, ada jendela peluang. Saya lihat jendela peluang sekarang ada reorientasi dari portofolio saya. Saya aktif di Saratoga. Saya lihat harganya sudah baik dan stabil, saya lakukan pelepasan saham divestasi," tambahnya. (gus) Let's block ads! (Why?) October 07, 2018 at 09:37PM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2NqkaQB |
No comments:
Post a Comment