Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkoordinasi dengan pelaku usaha, akademisi, dan komunitas untuk merampungkan peta jalan pengembangan industri fesyen muslim. Tujuannya, untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia pada 2020. "Peta jalan nantinya menjadi acuan meningkatkan daya saing industri fesyen muslim nasional dan pengembangan bisnis busana muslim yang mampu menembus pasar dunia," kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis, Rabu (17/10). Penyusunan peta jalan memprioritaskan sejumlah program, termasuk ketersediaan bahan baku guna menjaga keberlanjutan produksi. "Ketersediaan bahan baku produk fesyen ini agar kita tidak perlu lagi impor, seperti bahan baku kapas dan wool," ungkap Gati.Kemenperin juga berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menjamin pasokan bahan baku. Salah satunya, bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan untuk mengembangkan dua jenis ulat yang dapat dijadikan bahan baku sutera. Selain itu, pemerintah juga terus berupaya memacu kompetensi sumber daya manusia di industri fesyen muslim. Hal itu dilakukan demi meningkatkan daya saing di kancah global. Gati menyebutkan, industri fesyen muslim yang termasuk kelompok 16 sektor kreatif mampu berkontribusi sebesar 3,76 persen terhadap perekonomian nasional pada 2017. Pada periode tersebut, ekspor industri fesyen mencapai US$13,29 miliar atau meningkat 8,7 persen dari tahun sebelumnya. "Capaian itu menunjukkan bahwa industri fesyen nasional memiliki daya saing di pasar internasional," tuturnya.Pengembangan industri fesyen muslim dalam negeri juga berpotensi semakin besar, seiring jumlah penduduk muslim di Indonesia yang diproyeksikan mencapai 238,8 juta orang atau 88 persen dari total populasi pada 2030. Bahkan, konsumsi fesyen muslim di Indonesia disebut-sebut mencapai US$13,5 miliar atau masuk dalam jajaran lima besar dunia. Hal ini dianggap menunjukkan bisnis busana muslim di Tanah Air dinilai prospektif hingga masa depan. (lav) Let's block ads! (Why?) October 17, 2018 at 06:03PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2J2VPjg |
No comments:
Post a Comment