Nusa Dua, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bersama perusahaan anak Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-DINFRA) senilai US$100 juta atau Rp1,5 triliun (kurs Rp15.000). KIK-DINFRA tersebut akan memperoleh pernyataan efektif dari OJK paling lambat Kamis (11/10) dan akan segera diperdagangkan di pasar modal dengan target pengumpulan dana mencapai Rp1,5 triliun.
Adapun, pengumpulan dana melalui RDPT yang mencapai Rp3 triliun akan memberikan tambahan belanja modal kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan nilai penerbitan DINFRA untuk tahap awal memang disengaja tak terlalu besar.
Pihaknya ingin melakukan tes pasar guna mengetahui minat mereka terhadap instrumen tersebut. "Ini kan produk baru walaupun sudah lama dikaji oleh semua pihak yang terkait cukup lama, tahun ini akhirnya beberapa hari lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah keluarkan surat efektifnya,"ungkapSilvano di Bali, Selasa (9/10).
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo berharap penerbitan instrumen tersebut bisa bermanfaat bagi perusahaan di bidang infrastruktur untuk mendapatkan sumber pendanaan efektif dengan pembiayaan terukur. "Inisiatif ini juga akan membantu pendalaman pasar keuangan domestik melalui penambahan produk investasi berbasis proyek infrastruktur," katanya.
Sebelum menerbitkan KIK-DINFRA, Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas telah membantu Jasa Marga menerbitkan obligasi Rupiah di pasar modal internasional, Komodo bonds senilai Rp4 triliun pada akhir tahun lalu, serta Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) untuk membiayai pengembangan jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
(aud/agt)
No comments:
Post a Comment