Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan peluang penguatan IHSG terlihat masih cukup besar. Dalam beberapa waktu mendatang, IHSG akan berada dalam tren penguatan. "Peluang kenaikan IHSG hingga saat ini masih terlihat cukup besar untuk dapat meraih kenaikan maksimal hingga beberapa waktu mendatang," papar Willaim melalui risetnya, dikutip Kamis (18/10).
Baru-baru ini, data ekonomi domestik yang baru dirilis berupa neraca perdagangan September 2018. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$230 juta secara bulanan pada September 2018. Realisasi tersebut membaik dibandingkan bulan lalu yang mencatat defisit mencapai US$1,02 miliar."Hari ini IHSG berpeluang bergerak positif, rentang pergerakan hari ini 5.702-5.911," jelas William. Hal senada juga diungkapkan oleh Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan. Nilai tukar rupiah yang bergerak stabil terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turut menopang laju indeks jelang akhir pekan ini.
"Namun ruang penguatan mulai terbatas melihat pergerakan mulai mendekati resistance moving average 50," papar Dennies dalam risetnya.Selain rupiah, rilis kinerja emiten perbankan bakal menjadi pemanis lainnya bagi IHSG. Sejumlah emiten bank yang sudah merilis laporan keuangan kuartal III 2018, antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMR I) dan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP). "IHSG diprediksi menguat, support 5.802-5.835 resistance 5.884-5.900," tandas Dennies. Sepanjang perdagangan kemarinIHSG menunjukkankeperkasaanya hingga ditutup dilevel 5.868, naik 1,16 persen dari penutupan sebelumnya. Namun, bursa sahamWallStreet justru menunjukkan hal sebaliknya. Tiga indeks utamanyaberakhit di teritori negatif tadi malam, misalnyaDowJones turun 0,36 persen, S&P500 turun 0,03 persen, danNasdaqComposite turun 0,04 persen. Let's block ads! (Why?) October 18, 2018 at 02:17PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2Evlgv4 |
No comments:
Post a Comment