Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca terkoreksi pada perdagangan kemarin (17/10/2018), Wall Street akan dibuka melemah pada hari ini: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 5 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan turun masing-masing sebesar 2 poin. Imbal hasil (yield) obligasi yang kian menarik membuat investor enggan menyentuh saham-saham di Negeri Paman Sam. Pada perdagangan hari ini, yield obligasi AS tenor 10 tahun naik sebesar 3,37bps ke level 3,2127%. Kemarin, yield naik sebesar 2,3bps. Persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini oleh the Federal Reserve yang semakin mencuat menjadi penyebab naiknya yield surat utang terbitan peme rintahan Negeri Paman Sam. Ada 2 hal yang membuat pelaku pasar kian yakin bahwa the Fed akan mengerek suku bunga acuan sebesar 25bps pada bulan Desember. Pertama, rilis notulensi rapat (minutes of meeting) edisi September 2018. Dalam notulensi tersebut, semakin terang-benderang bahwa Jerome Powell dan kolega akan terus menaikkan suku bunga acuan secara bertahap.
Para pengambil kebijakan di The Fed yaitu Federal Open Market Committee (FOMC) mayoritas menilai bahwa kenaikan suku bunga secara gradual kemungkinan besar akan berjalan secara konsisten. Hal ini seiring ekspansi ekonomi yang terus berlanjut, pasar tenaga kerja yang solid, dan risiko percepatan laju inflasi. "Pendekatan (kenaikan suku bunga acuan) secara bertahap akan menyeimbangkan risiko akibat pengetatan moneter yang terlalu cepat yang bisa menyebabkan perlambatan ekonomi dan inflasi di bawah target Komite. Namun bila (kenaikan suku bunga acuan) dilakukan terlalu lambat, maka akan menyebabka n inflasi bergerak di atas target dan menyebabkan ketidakseimbangan di sistem keuangan," tulis notulensi rapat tersebut. Kedua, kinerja keuangan dari korporasi yang melantai di AS seperti JPMorgan Chase, Citigroup, Wells Fargo, Bank of America, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley yang mengalahkan ekspektasi analis. Positifnya kinerja dari perusahaan-perusahaan tersebut semakin mengonfirmasi pesatnya laju perekonomian AS, sehingga suku bunga acuan perlu dikerek naik pada penghujung tahun. Pada pukul 19:30 WIB, data Philly Fed Manufacturing Index periode Oktober akan diumumkan, bersamaan dengan data klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 12 Oktober 2018. Pada pukul 23:15 WIB, anggota FOMC Randal Quarles dijadwalkan berbicara mengenai prospek perekonomian di Economic Club of New York luncheon. TIM RISET CNBC INDONESIA (ank) Let's block ads! (Why?) October 19, 2018 at 01:18AM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2RYXZnR |
No comments:
Post a Comment