Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan berbagi tumpangan (ride hailing) asal Amerika Serikat (AS), Uber Technologies, telah mengumpulkan US$2 miliar (Rp 30 triliun) dari penjualan obligasi sampah (junk bond) jelang debut go public-nya di 2019, menurut laporan Financial Times. Perusahaan yang sedang naik daun itu mengumpulkan US$1,5 miliar - dari target awal US$1 miliar - melalui penjualan surat utang bertenor delapan tahun dengan imbal hasil 8%. Lalu, perusahaan mendapatkan tambahan US$500 juta melalui private placement obligasi lima tahun dengan imbal hasil 7,5% yang dipimpin Morgan Stanley, menurut Financial Times (FT) yang dikutip CNBC International, Kamis (18/10/2018). Uber dan Morgan Stanley tidak segera merespons ketika dihubungi oleh CNBC International. FT mengatakan Uber telah mengonfirmasi rampungnya penjualan obligasi itu.
Perusahaan rintisan yang dipermasalahkan ini sedang mempersiapkan penawaran umum perdana saham (IPO) yang dapat membuat valuasi perusahaan menjadi US$100 miliar, jauh lebih dari penilaian terakhir US$72 miliar. Uber meraih valuasi tersebut setelah mendapat suntikan modal US$500 juta dari produsen mobil Jepang Toyota. Foto: Infografis/Startup Bervaluasi Terbesar/Arie Pratama | Saat ini Uber adalah salah satu perusahaan swasta yang paling berharga di dunia.Penggalangan dana mengikuti laporan terpisah oleh FT pada Rabu (17/10/2018) mengatakan Uber telah mempertimbangkan penjualan saham minoritas di unit self-driving yang sedang berjuang dan dikenal sebagai Advanced Technologies Group. "Mobil otomatis untuk berbagi tumpangan pada akhirnya akan membuat transportasi yang lebih aman, lebih efisien, dan lebih terjangkau bagi pengendara di jaringan Uber," perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan email ke CNBC International sebagai tanggapan atas laporan itu. "Tim kami di Advanced Technologies Group sepenuhnya fokus untuk membangun teknologi self-driving paling aman di luar sana, dan kami tetap berkomitmen untuk mendukung upaya mereka menjadikan masa depan self-driving ini sebagai kenyataan." CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan bulan lalu, perusahaan tetap berada di jalur untuk melaksanakan IPO tahun depan dan tidak memiliki rencana untuk menjual Advanced Technologies Group. (prm) Let's block ads! (Why?) October 19, 2018 at 01:10AM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2AglNNb |
No comments:
Post a Comment