Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemegang saham PT Bank Muamalat Tbk akhirnya resmi menyetujui rencana pelaksanaan penambahan modal (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yakni menerbitkan 20 miliar saham senilai Rp 2 triliun. "Kami perpanjangan rights issue 2 miliar lembar saham atau sekitar 60% dari modal dan ditempatkan, nilai sama Rp 100 per saham. Lalu agenda kedua perubahan anggaran dasar karena ada perubahan beberapa produk yang akan kami keluarkan," ujar Achmad Kusna Permana, Direktur Utama Bank Muamalat DI Lobby Muamalat Tower, Kamis (11/10/18). Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini, Bank Muamalat resmi memiliki pengendali baru yakni konsorsium di bawah Komisaris Utama Ilham Habibie Cs dengan kepemilikan sekitar 60% saham baru milik Bank Muamalat. Sedangkan rights issue ini akan membuat porsi pemegang saham lama utama lain salah satunya IDB Kuwait (30%) terdelusi.
Achmad menambahkan saat ini perseroan akan mencari berbagai skema pendanaan yang memungkinkan untuk memenuhi permintaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal suntikan modal awal yakni Rp 4 triliun. "Sisa Rp 2 triliun kami belum tahu dalam bentuk apa tambahannya, jadi itu dalam bentuk yang akan memungkinkan. Kami akan koordinasi dengan konsorsium," tambah Achmad. Sedangkan perseroan juga belum mengonfirmasi kapan waktu pelaksanaan sisa kekurangan penambahan modal dari Rp 2 triliun tersebut. Seluruh proses rights issue tersebut saat ini tinggal menunggu pernyataan efektif OJK dan eksekusi yang dilakukan oleh Konsorsium sebagai stand by buyer. Perusahaan menargetkan aksi ini rampung maksimal di akhir tahun 2018. (roy) Let's block ads! (Why?) October 11, 2018 at 07:34PM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2EfyoEC |
No comments:
Post a Comment