Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 595.000 per gram, turun dari posisi kemarin Rp 598.000/gram. 
  Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut. 
  Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama. 
  Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.  
  Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. 
  Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%. 
  Turunnya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang melemah kemarin.  
  Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.  
  Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri. 
  Saat ini, kondisi pasar keuangan dan investasi domestik masih tertekan, terutama disebabkan oleh sentimen global dari hasil rapat FOMC yang memicu penguatan dolar AS.  
  Pasar spot valas menunjukkan pelemahan rupiah hingga 0,26% menjadi Rp 15.190 per dolar AS. 
  Koreksi mata uang garuda hari ini seiring dengan penguatan dolar AS yang ditunjukkan oleh naiknya Dollar Index 0,08% menjadi 95,654.  
  Untuk surat berharga, pasar saham juga menunjukkan koreksi hari ini.  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,66% menjadi 5.829. 
  Di sisi lain, pasar surat berharga negara (SBN) masih menguat, yaitu tercermin dari penurunan tingkat imbal hasil (yield) seri acuan 10 tahun sebesar 18 basis poin (bps) menjadi 8,45% siang ini.   
  TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)                        
                                                                                       
No comments:
Post a Comment