Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan bursa hari ini (18/10/2018) mungkin jadi hari yang kelam bagi emiten Lippo Grup. Sebab banyak investor yang memilih melepas saham Lippo Group karena sentimen kasus suap perizinan megaproyek Meikarta. Ada 12 perusahaan milik Lippo Group yang mencatatkan sahamnya di bursa. Hari ini Lima di antaranya mengalami koreksi harga saham. Hanya saham PT Star Pacific Tbk (LPLI) yang mengalami penguatan saham. Sisanya tidak ada transaksi atau harganya ditutup sama dengan harga saham sehari sebelumnya. Akibat anjloknya harga saham lima emiten, Lippo Group harus kehilangan kekayaan sebesar Rp 380,99 miliar dalam sehari. Nilai Penurunan kekayaan ini didapatkan dengan mengkalikan saham milik Lippo di perusahaan dengan harga saham sehari sebelumnya dan harga saham pada penutupan perdagangan hari ini. Saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) penyumbang terbesar penurunan kekayaan Lippo Grup. Dari saham ini, Lippo kehilangan kekayaan sebesar Rp 197,67 miliar. Harga saham LPKR anjlok 4,86% dalam sehari menjadi Rp 274 per saham. Saham PT Multipolar Tbk (MLPL) jadi penyumbang terbesar kedua. Dari saham ini, Lippo kehilangan Rp 87,83 miliar dalam sehari. Harga saham MLPL anjlok 6,82% menjadi Rp 82 per saham.Selanjutnya saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang membuat Lippo kehilangan kekayaan Rp 44,68 miliar. Harga saham SILO turun 1,61% menjadi Rp 2.440 per saham. Dari saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), Lippo kehilangan kekayaan masing-masing Rp 6,99 miliar dan Rp 43,81 miliar. Harga saham LPPF turun 4,07% dan MPPA turun 3,95%. Adapun harga saham PT Star Pacific Tbk (LPLI) menguat 2,78% menjadi Rp 148 per saham. Kenaikan harga saham ini membuat kekayaan Lippo bertambah Rp 3,61 miliar. Proyek Meikarta tetap berjalan Asal tahu saja, Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Bekasi terkait proyek Meikarta. Ada 10 orang yang diamankan dalam OTT KPK. Para pejabat pemkab Bekasi yang ditetapkan sebagai tersangka diduga menerima total duit Rp 7 miliar dari pihak pemberi. Duit itu merupakan bagian dari commitment fee fase pertama Rp 13 miliar. KPK juga menangkap Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro. Billy ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek Meikarta. Sejak kemarin, KPK melakukan pengeledahan di lima lokasi berbeda. Yakni tiga lokasi di kawasan Bekasi dan satu lokasi di Tangerang. KPK juga melakukan penggeledahan ke lima tempat lain. Yakni, Apartemen Trivium Terrace, Rumah James Riady Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar). Meski begitu, kuasa Hukum PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), Denny Indrayana, menegaskan pembangunan megaproyek Meikarta tetap berlanjut. LPCK merupakan salah satu perusahaan milik klan Riyadi dan memiliki 54% saham PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) yang mengembangkan mega proyek Meikarta. Adapun LPCK merupakan anak usaha dari LPKR. [Gambas:Video CNBC] (roy/hps) Let's block ads! (Why?) October 19, 2018 at 01:19AM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2yLWIYx |
No comments:
Post a Comment