Jakarta, CNBC Indonesia - Para pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve/ The Fed tetap yakin bahwa melanjutkan kenaikan suku bunga acuan secara bertahap adalah cara terbaik untuk mempertahankan perekonomian yang stabil, menurut risalah rapat bulan September yang dirilis Rabu (17/10/2018). Hal ini mungkin tidak akan membuat Presiden AS Donald Trump senang. Ia telah berulang kali mengritik keputusan bank sentral yang menaikkan bunga acuan. [Gambas:Video CNBC] Risalah rapat tanggal 25-26 September itu menggambarkan keyakinan pada pertumbuhan ekonomi AS dan keraguan akan dampak tarif impor di masa depan, CNBC International melaporkan. Pada akhirnya komite pembuat kebijakan The Fed, Federal Open Market Committee (FOMC), memutuskan menaikkan bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2-2,25%. Beberapa anggota FOMC mengindikasikan beberapa kenaikan suku bunga lagi akan terjadi. "Terkait proyeksi kebijakan moneter setelah pertemuan ini, para partisipan secara umum mengantisipasi kenaikan lanjutan federal funds rate secara bertahap sepertinya akan konsisten dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi di sekitar 2% dalam jangka menengah," menurut risalah tersebut.Para pembuat keputusan membicarakan mengenai arah kebijakan di masa depan dengan beberapa anggota mengatakan ada kemungkinan satu periode di mana The Fed bahkan akan bertindak melebihi sekadar normalisasi suku bunga dan akan lebih condong ke stance membatasi. Foto: infografis/the fed/edward ricardo | Hal itu bertujuan mengendalikan inflasi dari kemungkinan melampaui target The Fed dan mengatasi risiko akibat ketidakseimbangan keuangan yang signifikan.Keteguhan The Fed untuk terus menaikkan suku bunganya mendapat kecaman dari Trump. Saat pemimpin negara lain menghindari berkomentar terkait kebijakan bank sentral, Trump justru secara vokal menyuarakan kritiknya terhadap langkah The Fed.Ia menyebut anggota The Fed "loco" atau gila serta secara terbuka mengritik Gubernur Jerome Powell dan menyebut suku bunga yang tinggi sebagai ancaman terbesar pemulihan ekonomi AS. (prm) Let's block ads! (Why?) October 18, 2018 at 01:27PM via CNBC Indonesia https://ift.tt/2CSoNSL | | If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnbcindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an e | | Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets. |
No comments:
Post a Comment