Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengingatkan agar korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah yang masih bayi dan anak-anak tak diberi susu seduh. Keterbatasan air bersih dan kondisi yang tidak steril menjadi alasan pelarangan tersebut. "Jangan beri susu khususnya untuk bayi, karena perlu penanganan sangat ketat. Air terbatas, alat untuk sterilkan botol juga sulit," ujar Sutopo di gedung BNPB, Jakarta, Minggu (7/10). Untuk memberikan susu pada bayi, kata Sutopo, botol yang digunakan harus dicuci bersih menggunakan air rebusan. Sedangkan air bersih yang tersedia di Palu saat ini masih sangat minim.
"Harus bersih karena mesti direbus. Tidak bisa (susu) hanya diaduk pakai air," katanya. Jika tidak dicuci dengan air rebusan yang bersih dan steril, Sutopo khawatir pemberian susu itu justru menimbulkan penyakit diare. Apabila diare, kata dia, dampak yang ditimbulkan akan semakin parah karena dapat menyebabkan dehidrasi. "Jadi harus benar-benar steril. Kementerian Kesehatan juga sudah memberikan imbauan agar tidak beri bantuan susu bayi karena butuh persiapan untuk buat susu," tuturnya.
Sejumlah korban gempa Palu yang mengungsi di perbukitan Donggala Kodi, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu mengaku butuh makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Selain makanan, para pengungsi juga menyatakan banyak anak-anak yang membutuhkan susu dan popok.Pihak Kemenkes sendiri sejak Sabtu (29/9) telah mengirim sejumlah bantuan obat-obatan dan tenaga medis bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. (pris/age) Let's block ads! (Why?) October 07, 2018 at 09:58PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2pEv6R5 |
No comments:
Post a Comment